ᴥ Beauty Trip: The Hair Hero (Part 3).


Aku pikir sekarang saatnya meng-updatepostingan ini karena rambutku makin banyak pengalaman. ^_^

Lagi-lagi berawal karena di tahun 2013 aku banyak minum obat sampe ga terkira, aku mulai sedikit go green. Niatku adalah meminimalisir bahan kimia (atau yang ga baik) yang masuk ke badan. Caranya banyak. Aku sendiri pilih cara-cara seperti (1) minum air putih dengan target 8 gelas setiap hari, (2) membatasi makan makanan yang berminyak dan bersantan, (3) ga pake nail polish lagi – nail polish aku anggurin sampe ga sadar cairannya mulai pisah sama minyaknya (?), (4) mencegah jadi si sakit – kalo udah terasa ada tanda-tanda mau sakit ya minum air putih yang banyak, istirahat cukup, minum madu ato sari kurma. Kalo ga mempan juga ya udah, ke dokter dan tetep minum air putih yang banyak, (5) dll. Semua itu aku lakuin demi investasi kesehatan masa depan (semoga berhasil!)

Aku pun udah lama pengen go green untuk masalah skincare sama kosmetik. Banyak merk luar negeri yang organik, sedangkan yang asli Indonesia baru sedikit. Itu pun harganya, well, aku ga bisa afford untuk sekarang. Apalagi ada yang harus pesan online (PO) karena sampe sekarang distribusinya belum luas. Berarti kalo PO, harus bayar produk sama shipping-nya. Nambah biaya. Aku maunya yang gampang ditemui di swalayan ato toserba terdekat.. seperti Natur.

xxxxx

Aku udah sekitar 6 bulanan dalam masa trial and error sama Natur. Natur ini punya enam varian sampo, dua varian tonik rambut, sama tiga varian kondisioner. Samponya sendiri berwarna kayak teh hitam, bertekstur gel to liquid, dengan wangi green tea (yang mana aku sendiri belum pernah tau). 

Kalo dibandingkan sama dulu, Natur ini menurutku berinovasi sekali. Waktu aku masih kecil, aku sempet pake ini karena “Natur itu bagus”, katanya mbah putri. Dulu Natur cuma punya satu varian dengan wangi jamu (correct me if I’m wrong). Setiap temen yang nyium baunya pasti tau kalo aku pake Natur dan nyaranin ganti sampo. Aku pertama-tama sih cuek, yang penting kan rambut sehat. Tapi masih kecil temennya buanyak. Kata temen apa ikut aja. Akhirnya goyah juga. Pake sampo jadi coba-coba sampe ketemu seperti yang di postingan ini.

Karena aku mau go green, aku pake Natur. Kalo kamu liat dari komposisi bahanya, semuanya alami. Ga ada SLS ato pun silikon.

xxxxx

Natur Ekstrak Tea Tree Oil & Lime untuk mencegah ketombe, aku pake tiga botol; dua botol 80 ml sama satu botol 140 ml. Efek yang dibilang Momzhak di sini langsung kerasa. Rambut kasar kayak sapu ijuk. Tapi aku yang suka messy hair sih ga keberatan. Rambutku jadi bersih dan ga gampang kotor. Kalo pake sampo yang dulu, aku harus keramas dua hari kemudian. Kalo pake ini, aku bisa keramas tiga sampe empat hari kemudian tanpa ada rasa lepek di rambut.

Sayangnya varian ini bikin rambutku rontok. Awalnya aku pikir wajar aja karena kan sampo yang sekarang ga ada Panthenol (Pro vitamin B5) kayak sampo yang dulu. Tapi ternyata setelah beberapa kali pemakaian tetep aja rontok, malah tambah banyak. Akhirnya setelah habis botol yang ketiga, aku ganti dan sekarang pake Natur Ekstrak Ginseng untuk mengurangi kerontokan.

Manfaat dari Natur Ekstrak Ginseng langsung aku rasakan sejak pemakaian pertama. Setiap kali keramas, rambut rontokku berkurang. Kalo disisir ato habis bangun tidur pun udah jarang ada yang rontok. Bedanya kalo pake Ekstrak Ginseng ini, rambutku jadi lebih lembut tanpa terlalu lembab seperti kalo pake Natur Ekstrak Olive Oil. Varian Ekstrak Olive Oil aku pake selama pake TTO & Lime (sampe sekarang masih aku pake sih) biar ga terlalu kusut dan kering kayak sapu ijuk. Kalo dipake sendiri ya itu tadi, rambutku yang tipenya berminyak ini jadi terlalu lembab. 

Karena banyak yang rontok, aku pake Natur Tonik Rambut Ekstrak Aloe Vera untuk menyuburkan rambut. Aku suka banget ketika liat rambut-rambut muda bermunculan di piakan. Tonik rambut ini wanginya seger. Mulut botolnya sendiri mengerucut. Buat aku ini jadi mempermudah kita yang pake sendiri tanpa bantuan orang lain, biar toniknya ga bleber ke mana-mana.

Yang lain? Hair tools macem bandana, jepit rambut, ato tali rambut ga lupa aku pake seperlunya terutama pas rambut kotor biar ga kena wajah. Di aku ini bisa merangsang jerawat. Aku udah jarang pake hairdryer lagi. Ini artinya ga pake produk pelindung rambut dari panas hairdryer dan mengurangi penggunaan hairmask. Hairmask itu penting, tapi aku jarang banget pake. Karena kalo tekstur hairmask-nya terlalu rich, justru bikin rambutku lepek dalam 1 x 24 jam.

Kalo kamu pake skincare ato makeup alami apa?

ᴥ Beauty: How to not losing your lipstick.

.. or make the lipstick last longer, you may say.

If you ever read my confession of confusion about lipstick resistance on my lips (click here if you're interested to read - in bahasa Indonesia, though), I've done a little research about it.

A few days ago, one of my new friends complimented me from seeing my lipstick were still on the lips after I wudhu in the afternoon. "Why was it still there?" she asked. But instead of explaining technically, since in fact it was off a bit, I said nothing. Not because I didn't care but I didn't know what should react as if there were complimenting me. Not to brag, but this was not the first time my friend gave good comment. And also, I thought I ever gave some tips but friends made a fun of it. So next time I got good comment, I kept silent.

But just in case if you wonder how to mantain the color to your lips, I have three tips you can try. 

1. Lipstick isn't honey
It's obviously. But in middle school, my friend licked lips when she tried her first lipbalm. "It's not tasty!" she commented. Of course! They're not meals. The same rule goes to lipstick. I don't lick it.

2. Eat carefully
This can be pleasure and torture at the same time. Torture: I have to avoid touching meals to my lips. I can't eat banana and leave a rim of lipstick around the periphery of the fruit and then eating it (like what Molly Young said. Solution? Use lipbalm instead or wipe off the lipstick). Pleasure: after those ridiculous and embarrassing acts, the lipstick is still on my lips! My personal opinion, you have to master it, especially if you want to be beautiful chef who appears on MasterChef Indonesia (0:23) show.

3. Ssst! Re-apply!
If the colour of lipstick on the lips has been off a bit, I re-apply it. If it's possible to re-apply without ruining the whole texture (on the lips), go ahead. If it will ruin, I wipe it with tissue and re-apply. But since I don't lick my lips, I don't do it often.

I have survived some tube of lipstick with these tips using Caring Colours Happy Lip Colour in Bronze Nude, Wardah Matte Lipstick in Bronze Nude and Cocoa Look, and Wardah Exclusive Lipstick in Light Rose and Rosewood. Unfortunately, it's not for sheer colour lipstick as they come off easily, although I have to make an exception for Sariayu Lipstik Imut in Serimpi (06) as it's quite a fighter. :)

ᴥ Mind Refreshment.

Beberapa hari lalu, aku beli buku. Asyik banget langsung dapet beberapa items pake voucher Rp 100.000,00. Semuanya novel, though. Ga ada yang buku pelajaran. Kalo buku pelajaran biasanya bakal nganggur dan dipake kalo perlu. Kalo novel bisa dibaca berulang-ulang. 

Aku dapet lima novel, empat novelnya udah satu paket novel terjemahan. Salah satu novel dari paket itu adalah The Curious Case of Benjamin Button. Telat nih dapet yang bentuk tertulis. Aku udah terlanjur liat versi filmnya. Ya, walau ga begitu suka sama Brad Pitt tapi Cate Blanchett enak banget ya diliat. Umur berapa sih dia? Kulitnya masih glowing dan bikin mupeng.

The Curious Case of Benjamin Button (F. Scott Fitzgerald) - Saga no Gabai Bachan (Yoshichi Shimada) - Dua Saudara (Jhumpa Lahiri) - Demi Esme dengan Cinta dan Kesengsaraan (J. D. Salinger) - The Bear Came Over the Mountain (Alice Munro)

Tapi sayang, novel-novel ini masih rapi disegel sampe sekarang. Aku belom sempet baca. Kalo ada waktu luang, aku lagi asyik main Townsmen, The Smurfs Village, sama Virtual Families 2. Jadilah masih nganggur belom aku buka. Rada susah baca novel walau cuma sependek Fear Street. Baca beberapa kalimat aja langsung ngantuk ato bosen. Novel Fear Street sekarang aku baca sampe berhari-hari, paling cepet cuma dua hari. Bandingin sama dulu pas jaman Harry Potter keluar terus. Novel Harry Potter and the Order of the Phoenix yang punya 1.200 halaman bisa selesai dalam waktu lima hari aja. Ga ada novel Harry Potter yang sampe lebih dari seminggu.