I'm Emma Watson. What About You?

A little information about me: I LOVE EMMA WATSON. Saya tidak ingat kapan tepatnya saya mulai mengidolakan Emma Watson. Saya melihat, bahkan mengikuti filmnya, Harry Potter, dan saya tahu lambat laun saya akan mengidolakan dia. Cantik, pintar, berkelakuan baik, sebutkan saja hal-hal yang baik maka kemungkinan Emma Watson akan masuk dalam daftar tersebut.

Saya baru saja googling dari sebuah site untuk semacam "picture walking" picturenya Emma Watson. Tanpa sengaja saya menemukan gambar ini. Gambar ini semacam kuis yang digunakan untuk mengetahui kepribadian kamu, yang diperbandingkan dengan selebriti siapa yang mempunyai kepribadian tersebut. Ketiga selebriti tersebut adalah selebriti yang sedang banyak diidolakan di dunia. Saya Emma Watson, kamu?

Klik gambar untuk memperbesar

The Young Veins



Halo! Mau curhat sedikit sebelum nge-babble di sini. Saya baru saja nyoba fitur baru dari Blogspot yang namanya Template Designer. Tampilan blog yang pakai fitur itu jadi sedikit mirip Tumblr ya. Buat yang punya Tumblr pasti tahu deh. Sekarang lihat template yang saya pakai. Kalau ini memang sengaja dipakai soalnya template yang saya mau ada gangguan sama kode HTML-nya. Padahal kalau saya pribadi berpendapat setiap social network tidak perlu ikut-ikutan ciri khas social network yang lain. Tapi terserahlah. Toh ini juga hanya sebagian kecil fitur dari sekian banyak. Nah, sekarang babble time!

Beberapa hari ini saya sedang sangat terpikat sama satu band. Band yang ada sejak tahun kemarin, tapi dua dari personilnya sudah punya nama duluan di hati kita. Bagi para penikmat Panic! at the Disco, mari kita dengar sejenak kabar dari Ryan Ross dan Jon Walker dengan band baru mereka yang diberi nama The Young Veins.

Who Are They?

The Young Veins adalah band rock dari Topanga, California, Amerika Serikat. Band ini terdiri dari Ryan Ross dan Jon Walker, mantan lead gitar dan bassist band Panic! at the Disco, serta bassist Andy Soukal, keyboardist Nick White, dan drummer Nick Murray.

History

Pada tanggal 6 Juli 2009 Ryan Ross dan Jon Walker meninggalkan Panic! at the Disco, dikarenakan adanya perbedaan musik yang ingin dibuat pada album selanjutnya. Kemudian, Ryan Ross mengatakan kepada MTV bahwa ia dan Jon Walker sedang mengerjakan album baru bersama di Los Angeles dengan produser "Pretty. Odd", Rob Mathes dan produser "Phantom Planet" Alex Greenwald. Pada 28 Juli, diumumkan bahwa proyek baru mereka akan menjadi band rock retro-leaning yang dinamakan The Young Veins. Single pertama mereka yang berjudul "Change", yang memulai debutnya diupload pertama kali di MySpace mereka. Pada 12 Desember 2009 barulah ada penambahan anggota baru, yaitu Nick Murray pada drum dan Andy Soukal pada bass. Beberapa minggu kemudian, Nick White dikukuhkan sebagai pemain keyboard band ini.

Single and Album

Take A Vacation! adalah debut album band rock The Young Veins, dan proyek musik pertama oleh Ryan Ross dan Jon Walker setelah meninggalkan Panic! at the Disco. Album ini terinspirasi oleh band tahun 60-an seperti The Beatles, The Beach Boys, The Kinks, The Byrds, dan The Zombies.

"Change" dirilis sebagai single pertama mereka pada 5 April 2010 sebagai lagu yang didownload gratis di website mereka dan tersedia sehari kemudian di iTunes. Single berikutnya, "Take A Vacation!", yang merupakan judul lagu dari album debut mereka, dirilis pada 18 Mei 2010. "Everyone But You" dirilis sebagai single ketiga 2010 pada 28 Mei. Take A Vacation! berisi sebelas lagu yang akan dirilis pada tanggal 8 Juni 2010 dan sekarang tersedia untuk pre-order di situs resmi mereka, iTunes, dan Amazon.com.

Namun demikian pada album iTunes tersedia untuk pre-order dan berisi bonus lagu eksklusif, "Nothing Matter But You", yang menampilkan Z Berg dari The Like. Album ini tersedia di Amazon.com untuk pre-order dalam tiga versi: versi CD, versi vinil yang juga mencakup versi CD gratis, dan untuk di-download, yang menampilkan sebuah lagu bonus berjudul, "Funnel of Love".

Band Information

Origin: Topanga, California, USA
Genre: Rock, Garage rock, Psychedelic rock
Tahun aktif: 2009-sekarang
Label: One Haven Music
Band terkait: Panic! at the Disco, Phantom Planet, Black Gold, The Like
Website: http://theyoungveins.com/

Anggota
Ryan Ross - lead vokal, backing vokal, ritme gitar (2009-sekarang)
Jon Walker - lead vokal, backing vokal, lead guitar (2009-sekarang)
Andy Soukal - bass, backing vocals (2009-sekarang)
Nick Murray - drum, perkusi (2009-sekarang)
Nick White - keyboard, backing vokal (2010-sekarang)

Kamu bisa coba mendengarkan musik mereka sebelum membeli CD atau kaset atau mendowload dari iTunes di sini.

Saya?

Dari dalam hati saya mengakui bahwa saya terkesan oleh hasil karya Ryan Ross cs. Sahabat saya pernah dalam sekali waktu ngejejelin saya dengan fakta-fakta betapa berbakatnya Ryan Ross. Pada saat itu tentu saja saya apreori dengan apa yang dibicarakan sahabat saya karena Ryan Ross cuma angin lalu bagi saya. Tapi dengan pecahnya Panic! at the Disco menjadi dua kubu, dan sekarang salah satu kubu (The Young Veins) telah membuat album baru pasca pisah yang catchy di telinga saya. Sebenarnya alasan saya suka lebih karena saya sedang menyukai musik-musik yang tidak mengikuti selera pasar. Dan The Young Veins lah salah satu pilihannya. Long live The Young Veins!

Sumber: Wikipedia untuk The Young Veins dan Take A Vacation!

Ketika Wahyu Memagari Akal Bertato

Hayden Panettiere - Lindsay Lohan - Lily Allen


Pernah punya keinginan bertato? Saya pernah. Saya dulu ingin sekali membuat tato bergambar bunga atau kupu-kupu di punggung tangan kanan saya memakai tinta warna putih. Jarang ya orang yang ingin membuat tato dengan tinta warna putih. Tapi saya memang ingin begitu. Keinginan tersebut tak pernah terealisasi karena beberapa alasan.

Alasan pertama yang menghalangi saya bertato adalah sangat tak biasa di keluarga saya salah seorang anggota keluarganya bertato. Ditambah lagi (memang) tidak ada keluarga yang bertato. Kalau alasan pertama ini tidak ada,  maka berarti saya adalah penerus keluarga saya (yang bertato) itu. Alasan kedua adalah saya yakin saya akan cepat bosan dengan gambar tato saya. Saya berandai-andai saya pasti akan butuh waktu yang cukup lama untuk memilih gambar apa yang cocok untuk “diabadikan” di kulit saya sampai tua. Saya ini memang mudah bosan dengan sesuatu. Contohnya banyak. Bagi yang follow saya di Twitter pasti tahu saya sering gonta-ganti gambar profil dan background. Mungkin sudah sekitar sepuluh kali atau lebih gambar profil atau background saya ganti (dibanding dengan teman-teman saya). Contoh lain saya juga pernah memotong rambut setiap tiga bulan sekali dengan model rambut yang sama. Kalau ini saya  akui saya bukan bosan karena model rambutnya, tapi lebih pada ada tidaknya kegiatan yang akan saya lakukan di suatu hari. Sehingga jika tidak ada suatu kegiatan maka saya akan pergi ke salon untuk potong rambut.

Alasan ketiga saya tidak bertato adalah saya masih takut dengan segala resiko keamanan selama proses penatoan. Yang saya maksud dengan keamanan di sini adalah jarum suntik, tinta tato, keadaan subyek yang akan ditato, dll. Tetapi alasan utama saya tidak bertato adalah “Allah melaknat wanita penyambung rambut dan yang disambung rambutnya,wanita pembuat tato dan yang bertato,” Bukhari, Muslim, Tirmidzi.


Alasan Orang Menato & Menghapus Tato

Berdasakan penelitian yang dilakukan di suatu klinik dermatologi di Arizona, Colorado, Massachusetts, dan Texas didapatkan beberapa hasil alasan orang menghapus tato. Mereka yang datang di klinik tersebut mempunyai rentang usia 14 sampai 73 tahun, menato tubuhnya dengan alasan merasa unik (44%) atau karena kebebasan (33%) atau karena ingin mempunyai pengalaman hidup (28%).

Faktor utama mereka menghapus tato adalah karena menjadi lelah (38%), karena telah tumbuh dewasa (66%), mempunyai keinginan untuk menyembunyikan tato (67%), dan karena mendapat komentar dari orang lain yang sangat penting baginya (32%). Untuk lebih jelasnya silakan klik di sini.


Sedikit “Hitamnya” Tato

Tahu pesepak bola Karl Fredrik Ljungberg kan? Pesepak bola yang dulu sangat aktif ini menderita migrain secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang berkepanjangan. Tak tanggung-tanggung terkadang dia merasa sakit sampai dua minggu. Tim dokter membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menemukan penyebab penyakit yang diderita Ljungberg. Pada Mei 2005 tim dokter akhirnya bisa melacak penyebab migrain berkepanjangan itu. Ternyata Ljungberg keracunan tinta tato yang ada di tubuhnya. Ljungberg yang mengoleksi tato panther di sisi kanan dan punggungnya itu menurut tim dokter menderita alergi tinta tato. Alergi ini menimbulkan reaksi pada kelenjar getah bening yang ada di pinggang, sehingga menyebabkan peradangan pada jaringan syaraf. Syaraf yang terganggu inilah yang memicu migrain.

Lain cerita dari seorang remaja berasal dari Burlington, Vermont, Amerika. Dia menderita penyakit yang lebih buruk dari Ljungberg. Pemuda ini divonis mengidap penyakit yang berbahaya dan belum ada obatnya, yakni systemic lupus erythematotus (Lupus). Dia tertular melalui jarum tato yang tercemar virus.

Mereka yang gemar merajah tubuh memang beresiko tinggi terserang penyakit. Merajah berarti melukai badan. “Dari luka inilah lazimnya banyak bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh,” ujar Dr. Irma Bernadette Simbolon, dermatovenereulogist (dokter ahli kulit) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Rasa sakit yang dirasakan sejak awal ketika jarum tato ditusukkan ke kulit menjadi awal kulit terinfeksi berbagai penyakit. Jika sudah terinfeksi maka korban akan mengalami demam tinggi.

Jadi, berdasarkan beberapa fakta di atas, saya ciutkan nyali saya bertato. Takut sakit, takut berdosa. Goodbye tato!!! You're interesting, but you're also a dangerous thing.