♣ This year battle is me vs OCD!

Sudah pernah denger “gangguan kecemasan”? Waktu online beberapa hari lalu, saya ga sengaja nyasar ke artikel di Yahoo OMG! Yang menginformasikan bahwa Rachel McAdams mengidap Obsessive Compulsive Dissorder (OCD). Well, then.. saya browsing tentang gangguan kecemasan karena saya sendiri juga merasa ada yang salah sama saya.

Beberapa menit browsing, saya nemu banyak artikel yang menjelaskan gejala, jenis-jenis, dan penjelasan gangguan kecemasan. Kesimpulannya ya (ternyata) saya mengidap OCD. Anyway, ini hasil browsing yang paling singkat dan jelas, dari Hai-Online. Kalau mau lebih jelas bisa browsing atau mungkin baca artikel online dari PsychologyMania sama Wikipedia dulu.

Ada enam bentuk gangguan kecemasan yang bisa muncul, dan masing-masing harus ditangani dengan terapi yang berbeda-beda.
Generalized Anxiety Disorder
Ciri-ciri umumnya sih sebenernya sama kayak cemas biasa. Yang bikin beda adalah, penderita generalized anxiety disorder cemasnya terus menerus. Hampir sepanjang hari dia habiskan untuk mencemaskan hal-hal yang sebenarnya nggak perlu. Akibatnya, dia jadi nggak bisa menjalankan hidup dengan normal. Boro-boro mau mikirin pelajaran, tiap saat otaknya selalu dipenuhi pikiran-pikiran buruk yang bikin dia selalu khawatir.
Social Anxiety Disorder
Disebut juga social phobia, orang yang mengidap gangguan ini bakal ngerasa takut banget kalo harus berinteraksi dengan orang lain. Dia takut dicap buruk oleh orang lain dan dipermalukan di depan umum. So, dia lebih memilih menghindar dari lingkungannya.
Post-traumatic Stress Disorder
Ini adalah gangguan kecemasan yang muncul gara-gara seseorang baru mengalami sebuah peristiwa yang traumatis.
Panic Disorder
Lagi nggak ngapa-ngapain, tiba-tiba aja lo kena “serangan”. Dada berdegup kencang, kepala pusing, mata berkunang-kunang, nafas jadi sesak, dan merasa seperti mau mati atau mau gila. Itu namanya panic attack. Kalo serangan ini terjadi berulang-ulang, namanya panic disorder.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Penderita OCD biasanya ngerasa harus melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas, dan nggak bisa dikontrol. Misalnya, belasan kali mengecek apakah lampu kamar udah dimatikan atau belum. Atau mencuci tangan berkali-kali, dan merapikan semua buku di rak supaya sejajar.
Phobia
Rasa takut yang berlebihan terhadap hal-hal yang nggak perlu ditakuti.

Kok bisa saya bilang saya mengidap OCD? Yang pasti saya ada alasannya. Dari beberapa jenis gangguan kecemasan, OCD yang paling “dekat” dengan apa yang saya alami. Obsesifnya (pemikiran yang berulang dan terus-menerus) saya sering mikir “Saklar uda off belum ya? Jendela uda dikunci? Kompor gas uda mati?” Kompulsifnya (pelaksanaan dari pemikiran tsb) ya saya ngecek rumah sebelum pergi bisa sampai lima atau enam kali which is banyak banget kalau dibandingkan sama orang kebanyakan. Kalau mau tidur malem juga. Apalagi kalau saya tidur paling akhir trus tv depan kamar nyala. Pasti sebelum tidur malem saklar dipegangin terus sampe yakin uda off (posisi on off aja bingung mendadak).

Sebegitu parahnya kah OCD? Well, yang jelas saya makin ga menikmati hidup. OCD bikin saya menyia-nyiakan waktu buat melakukan sesuatu yang harusnya bisa dilakukan seefisien mungkin. OCD juga bikin saya capek karena terus menerus merasa takut atau cemas untuk hal-hal yang dulunya ga sebegitu heboh untuk dicemaskan. Saya rugi banget kan :(

Resolusi tahun 2012 nambah lagi. Terkait tentang OCD, saya niat untuk mengatasi gangguan kecemasan ini. Saya harap bakal menang melawan OCD!

2 komentar :

Hello there! Thanks for dropping by and commenting. I read every comment I receive and try and answer them all as long as they are appropiate (spam, rude language, or other content unrelated to the post will be deleted).
Have a nice day!

Pingkan