Judul: The Lovely Bones
Judul Terjemahan: Tulang-Tulang yang Cantik
Pengarang: Alice Sebold
Penerjemah: Gita Yuliani K.
Editor: Lanny Murtihardjana
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 440 halaman
Harga: Rp 49.000,00
Ringkasan
Pertama kali kita bertemu Susie Salmon, dia sudah berada di alam baka. Minggu-minggu pertama setelah kematiannya, Susie mengamati kehidupan di Bumi terus berlanjut tanpa dirinya—teman-teman sekolahnya bergosip tentang dirinya yang hilang, keluarganya tak berhenti berharap dia akan ditemukan, pembunuhnya berusaha menutup jejaknya. Ketika bulan demi bulan berlalu tanpa petunjuk, Susie melihat pernikahan orang tuanya dikoyak oleh rasa duka akibat kehilangan dirinya, adik perempuannya menguatkan perasaan agar bisa tetap tegar, dan adik lelakinya masih berusaha memahami kata “meninggal”.
Ketika Susie melihat alam baka, tempat ini bagaikan tempat impiannya. Segala yang diinginkannya bisa langsung diperolehnya,—kecuali hal yang paling diinginkannya: kembali ke Bumi, pulang ke pelukan orang-orang yang dicintainya.
Seiring berjalannya waktu, Susie melihat dengan kerinduan dan pemahaman yang makin bertambah bagaimana orang-orang yang dikasihinya melanjutkan hidup dengan mengarungi duka yang makin lama makin terobati.
Review
The Lovely Bones adalah novel karangan Alice Sebold dengan setting antara tahun 1973-1983 yang bersentral pada suatu keluarga bahagia. Dengan mengambil tema kematian, Alice Sebold memperlihatkan bahwa kematian tak hanya bisa dipandang dari keluarga yang ditinggalkan.
Alurnya berjalan perlahan namun sarat peristiwa-peristiwa penting sehingga kita tak luput dari perkembangan cerita. Dengan memakai sudut pandang orang pertama, Alice menceritakan apa yang terjadi setelah kematian Susie dengan menyentuh. Susie Salmon bisa mengawasi semua yang berada di Bumi. Bagaiman semua berjalan tanpanya dan merasa tak berdaya ketika seharusnya dia bisa melakukan sesuatu atas peristiwa yang dilihatnya.
Alice Sebold telah menyajikan bahwa kematian bisa dilihat dari si orang mati yang digambarkan punya perasaan yang sama seperti dengan orang yang berada di bumi. The Lovely Bones adalah suatu cara lain memandang kematian.
Rating
3,5/5
Pujian-Pujian
“Renungan mendalam tentang berbagai cara bagaimana kesedihan dan kehilangan yang menyakitkan bisa ditebus dengan cinta dan penerimaan.” – The New York Times
“Kisah yang tragis namun juga berkilau dan anggun… Penuh ketegangan, ditulis dengan gemulai, dan menghasilkan prosa yang kuat.” – Publishers Weekly
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Hello there! Thanks for dropping by and commenting. I read every comment I receive and try and answer them all as long as they are appropiate (spam, rude language, or other content unrelated to the post will be deleted).
Have a nice day!
Pingkan