Hannah Bond

Iseng-iseng baca blog dari kenalan Twitter, Ghani Arasyid. Tertarik dengan tag emo girl. Saya buka postingan apa aja dari tag itu, akhirnya "nemu" postingan pake judul gini, "Hannah Bond, 13, died as a suicidal emo girl". Karena tambah penasaran saya baca aja postingan lengkapnya.

Kesan pertama sebelum baca postingan, yang kebayang sebenernya novel khas yang saya suka baca, fairy tale, old cities, dan semacamnya. Gag tau juga sih kenapa. Mungkin karena nama Hannah Bond sendiri (yang kalo dipikir gag ada nyambungnya juga sih). Saya kutip postingannya ya..

Hannah Bond, seorang gadis remaja berusia 13 tahun asal East Peckham, Kent, Inggris Raya, tewas gantung diri pada 7 Mei 2008 lalu di kamar tidurnya. Dia diketahui sempat masuk dan berhubungan erat dengan aktivitas internet (milis) dan komunitas "The Black Parade" yang bertemakan self-harming yang merupakan ciri khas dari kultur emo yang sekarang ini sangat digandrungi oleh remaja belasan tahun, mengusung inspirasi dari nama album terbaru dari grup band alternative/post-hardcore asal New Jersey, AS, My Chemical Romance (MCR). Padahal komunitas asli dari MCR sama sekali tidak merujuk untuk melakukan self-harming.
Bahkan, Hannah juga diketahui pernah memotong nadi sebagai bentuk inisiasi yang dilakukan komunitas emo. Di atas itu semua, Bond juga dikenal sebagai penggemar berat MCR. Isu seputar kematian dan depresi memang banyak diangkat dalam lagu-lagu emo. Seperti tema album terakhir MCR, The Black Parade. Ungkapan The Black Parade merujuk pada lokasi berkumpulnya arwah setelah meninggal. Pada malam sebelum kematiannya, Hannah bertengkar dengan ibunya karena tidak diperbolehkan menginap di rumah temannya. Setelah itu, Hannah berkata pada ibunya bahwa dia ingin bunuh diri saja.

Kesan setelah membaca postingan tadi: alhamdulillah. Loh kok alhamdulillah?

Merujuk dari kata depresi, sebenernya sedikit mengingatkan saya tentang tahun 2009 kemarin. Cerita sedikit lah, panjang lebarnya uda di Tumblr saya dulu (yang sekarang ganti fungsi). Saya kepikiran terus sama suatu hal. Yang pada akhirnya bikin stres juga. Walaupun gag kelihatan (saya kan pinter nyembunyi'in perasaan yeeeeeeee), tapi ada beberapa orang yang tahu banget apa yang saya rasakan. Saya hilang kontrol dan (kayaknya nih sih...) saya jadi "pedes" juga ke temen-temen.

Sampai sekarang masih belum plong bener tapi "I'm healthy and happier". People come and go. The good ones stay, let the bad desert you. Alhamdulilahnya? Saya gag bener-bener lepas kendali sampai yang bunuh diri gitu. I love my body. I don't want to hurt it. I love my life. I'm too green to die. Life fast die young? Nope!

Kasihan ya si Hannah. Untunglah saya bukan penggemar fanatik band manapun (: Kisahnya Hannah diambil manfaatnya ya. Jangan ditiru. Sayangi dirimu.


Sumber: blog Ghani Arasyid yang diunduh dari Jawa Pos Online dan The Sun Online.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Hello there! Thanks for dropping by and commenting. I read every comment I receive and try and answer them all as long as they are appropiate (spam, rude language, or other content unrelated to the post will be deleted).
Have a nice day!

Pingkan